Drs. F.J. Pinem, M.Sc

Pengurus Harian GP.TENDIK INDONESIA Sumatera Utara

Ketua : Drs. F.J. Pinem, M.Sc

Wakil Ketua : Drs. H. Mahdi, Ibrahim, Drs. H. Idrus Hasibuan, M.Pd, Drs. H. Sautan Nasution, Drs. Biller Hutagalung, Dr. Robert valentino, S.Pd, Drs. Primuadi Hia, Drs. Adi Sucipto, M.Ag, H. Marsaid Yushar, Phd, Dra. Erna Kusnita, M.Pd

Sekretaris : Abd. Latif Ibrahim, S.Pd

Wakil Sekretaris : M.Nur Pane, SE, Irwan Prawira, SH, Suhartono, SH, Hotner Ompusunggu, SH, Drs. Zulfitsyam Nst

Bendahara : Dra. Hj. Rebecca Girsang

Wakil Bendahara : Dra. Hj. Rukiah Ketaren, Drs. Jaruddin Naibaho, Hengki Sahputra, SE, Wardiah


(Pelantikan Pengurus GP Tendik Indonesia Propinsi Sumatera Utara pada tanggal 20 Januari2010 betempat di Gedung Martabe Kantor Gubsu Medan yang dilantik Oleh Pengurus Pusat GP Tendik Indonesia ( Drs. Eki Fikri dan Harman Setiawan, SH, M.Si)

GP.TENDIK INDONESIA Bermitra dengan :


- Dinas Pendidikan Propinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan.

- LPMP dan P4TK Se Indonesia

- PGRI Propinsi, Kabupaten/Kota Kecamatan

- APSI Propinsi, Kabupaten/Kota

- Dewan Pendidikan Propinsi, Kabupaten/Kota

- Komite Sekolah


GP. Tendik Indonesia tidak Duplikasi Program


Sekretariat :

Gedung Guru Sumatera Utara Jl. Gatot Subroto No. 177 Telp/Fax. (061) 4516286 Medan 20122

Senin, 27 Juni 2011

WORKSHOP NASIONAL

WORKSHOP NASIONAL
“MENINGKATKAN PROFESIONALISME PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MELALUI KARYA TULIS ILMIAH (KTI)”

Hari/Tanggal : Sabtu, 02 Juli 2011
Pukul : 09.00 WIB s/d selesai
Tempat : Aula MARTABE Kantor Gubsu Jl. Diponegoro No. 1 Medan
Nara Sumber : Prof. DR IBNU HAJAR DAMANIK ( Rektor UNIMED )

Peserta : Bapak/Ibu Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah
Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan ) di Sumatera Utara.
Biaya : Gratis ( Fasilitas : snack, makan siang dan Sertifikat )
Catatan : Bagi Bapak/Ibu Peserta, agar menghunjuk Ketua Rombongan pada waktu
mendaftarkan diri sebegai peserta Workshop Nasional

A.n Panitia Workshop

Dra. CHEN KUI IK, M.Pd

CP :
- 0819 845 644 - Dra. Erna Kusnita, M.Pd
- 08126077201 - Paula Dewi Agustin, SKM
- 0812 6349 783- dra. Deliana Simamora, M.Pd

read more “WORKSHOP NASIONAL”

Minggu, 20 Maret 2011

GP TENDIK INDONESIA KOTA SIBOLGA

PELANTIKAN GP TENDIK INDONESIA KOTA SIBOLGA

Pengurus organisasi Profesi Gabungan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (GP Tendik) Indonesia–Sibolga periode 2010–2015 yang diketuai Salmon Tambunan SPd dilantik, Sabtu (19/2). Pelantikan langsung dilakukan Ketua GP Tendik Provinsi Sumatera Utara Drs FJ Pinem MSc di gedung Nasional Kota Sibolga. Acara pelantikan tersebut dihadiri Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk, Wakil Wali Kota Sibolga Marudut Situmorang, beserta unsur Muspida Kota Sibolga.

Syarfi Hutauruk yang juga selaku Dewan Pembina GP Tendik Sibolga mengatakan, pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. “Itu sebabnya Pemerintah Kota Sibolga meletakkan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan dan tenaga pendidik sebagai titik sentralnya. Sebab pendidikan merupakan suatu penilaian terhadap maju atau tidaknya suatu bangsa,” kata wali kota, seraya menambahkan mutu pendidikan dapat menentukan apakah suatu bangsa bagus atau tidak.Menurut Wali Kota, Pemko Sibolga untuk lima tahun ke depan berkomitmen untuk mengutamakan pembenahan pada sektor pendidikan agar mutu pendidikan di Kota Sibolga semakin meningkat. “Bahkan Pemko Sibolga telah mengalokasikan dana APBD tahun anggaran 2011 di sektor pendidikan sebesar 31 persen termasuk dana BOS. Hal ini dilakukan demi mendukung tercapainya visi dan misi Pemko Sibolga, yakni mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, sejahtera dan beradab. Meski demikian, pemerintah dan tenaga pendidik tetap bersama-sama memikul tanggung jawab yang tinggi terhadap kemajuan pendidikan di Kota Sibolga,” cetus Syarfi.

Untuk peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, Wali Kota meminta instansi teknis agar benar-benar menjalankan peraturan yang sudah disepakati, termasuk di dalamnya pemberian tunjangan profesi, tunjangan fungsional maupun insentif para tenaga pendidik. “Saya meminta agar pemberian tunjangan kesejahteraan ini tidak terlambat pembayarannya. Jangan tunda-tunda apa yang sudah menjadi hak para tenaga pendidik kita,” tegas wali kota.

Ketua GP Tendik Provsu FJ Pinem, dalam arahannya mengatakan, berbicara tentang undang-undang guru dan dosen pada hakikatnya ada tiga dimensi di dalamnya, yakni dimensi profesionalisme, di mana guru harus profesional yakni dengan memenuhi kualifikasi sarjana. Kedua, guru harus memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesionalisme, dan kompetensi sosial. “Yang ketiga, guru yang profesional harus memiliki sertifikat pendidik yang didapatkan melalui pelaksanaan sertifikasi guru. Namun untuk ukuran Sumut maupun Sibolga, meskipun sudah memiliki sertifikasi justru belum kita dapatkan peningkatan mutu pendidikan. Ini harus menjadi instropeksi bagi kita masing-masing,” tukasnya.

Untuk itu, sambungnya, kehadiran GP Tendik Kota Sibolga harus benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh guru di Kota Sibolga, yakni mutu pendidikan semakin meningkat, guru merasa terlindungi dan kesejahteraan guru juga semakin meningkat. “Untuk itu, GP Tendik Sibolga dapat menjadi salahsatu mitra Pemerintah Kota Sibolga dalam mewujudkan visi Kota Sibolga, khususnya di bidang pendidikan. Di kesempatan ini, kami menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sibolga yang sudah memberikan alokasi sebesar 31 persen di bidang pendidikan dan juga atas perhatiannya kepada para guru,” tandasnya. (metrosiantar.com)
read more “GP TENDIK INDONESIA KOTA SIBOLGA”

Jumat, 02 Juli 2010

GURU HONORER

Guru honorer yang mengajar sebelum tahun 2005 boleh mulai bersiap diri melakukan verifikasi data di Badan Pusat Statistik (BPS) yang rencananya digelar mulai Juli hingga September 2010. Verifikasi data ini diperlukan agar guru honorer tersebut dapat diangkat statusnya sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tanpa tes dengan kualifikasi dan syarat tertentu.

Hal tersebut disampaikan Direktur Profesi Pendidik, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Achmad Dasuki, Selasa (29/06) di Jakarta. Penyataan tersebut disampaikannya saat berdialog bersama perwakilan guru-guru honorer yang tergabung dalam Komite Guru Bekasi (KGB), Komite Aksi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Sosial (NGO KAMMPUS), Forum Komunikasi Tata Usaha (FKTU), dan Rumah Diskusi Guru (Rumdis).

"Pengangkatan guru non-PNS menjadi CPNS tanpa tes merupakan komitmen para wakil Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan tenaga honorer yang tercecer, terselip, dan tertinggal ini," ujar Dasuki yang didampingi Kepala Pusat Informasi dan Humas, M. Muhadjir.
Ia menjelaskan bahwa setiap guru berstatus bukan PNS yang mengajar sebelum tahun 2005 berhak mendapatkan kenaikan status menjadi CPNS asalkan memenuhi kualifikasi dan syarat tertentu. "Dia mengajar terus menerus tanpa putus, memenuhi 24 jam mengajar per minggu, diangkat oleh pejabat yang berwenang, serta penghasilannya dibiayai oleh APBN dan APBD," papar Dasuki.
Namun, ia mengingatkan, guru yang telah melakukan verifikasi data dan dinyatakan lulus, tidak dapat diangkat sekaligus dalam tahun yang sama. Ini disebabkan terbatasnya anggaran yang pemerintah miliki. "Jadi, memang guru harus sabar. Kami tidak mungkin mengangkat sekaligus guru yang berstatus honorer itu menjadi CPNS. Prosesnya harus bertahap," tegas Dasuki.
Kepala Biro Kepegawaian Kemdiknas, Mashuri Maschab yang juga hadir sebagai narasumber dalam dialog tersebut menjelaskan bahwa meskipun lulus dalam verifikasi, namun apabila tidak memenuhi ketentuan batas umur maksimum, maka guru tersebut tidak bisa diangkat sebagai CPNS. Namun, berdasarkan kebijakan pemerintah, guru yang tidak diangkat sebagai CPNS berhak atas kebijakan pendekatan kesejahteraan.
Mashuri menjelaskan dengan ketentuan tersebut, maka guru itu tetap mengajar dengan statusnya sebagai honorer tetapi mendapat perhitungan kesejahteraan tertentu. Ia mengungkapkan bahwa guru yang tidak lolos verifikasi akan dikembalikan pada pemerintah daerah. "Pemerintah daerah berkewajiban memberikan gaji di atas UMR (upah minimum regional)," tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa sejak diberlakukannya peraturan mengenai otonomi daerah, maka kebijakan pendidikan di tingkat dasar dan menengah, termasuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi kewenangan pemerintah daerah. "Jadi, kami tidak berwenang mengangkat guru. Itu sepenuhnya kewenangan pemerintah daerah," ujar Mashuri.
Saat berdialog tersebut, perwakilan guru honorer asal Kota Bekasi, Jawa Barat ini menyuarakan sejumlah sikap, di antaranya mendorong peningkatan kesejahteraan dan status bagi pada pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus honorer di sekolah negeri. Selain itu, mereka juga mendukung percepatan pembubaran Ditjen PMPTK dan menyambut baik pembentukan tiga direktorat pengganti Ditjen PMPTK.
"PMPTK tidak mengakomodasi guru honorer di sekolah negeri untuk sertifikasi padahal kami memenuhi 24 jam mengajar per minggu dan telah mengabdi selama belasan tahun. Kami ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, namun tidak diberikan kesempatan yang sama," kata Ketua Komite Guru Bekasi (KGB), Abdul Rozak.
Menanggapi hal itu, Dasuki menjelaskan bahwa berdasarkan peraturan penggunaan dana APBN, dana tersebut tidak boleh dipakai membiayai aktivitas non-permanen. Itu sebabnya, kata Dasuki, pemerintah tidak dapat memberikan sertifikasi kepada guru yang masih berstatus honorer. "Kalau menyertifikasi guru honorer, berarti kami menyalahi aturan," tegas Dasuki.
Ia juga menambahkan bahwa permasalahan tercecernya guru honorer di daerah akibat pengangkatan yang dilakukan sepihak oleh Kepala Sekolah. Untuk itu, mulai tahun 2014, Kepala Sekolah yang masih mengangkat tenaga honorer, maka Surat Keputusan pengangkatan dirinya sebagai Kepala Sekolah akan langsung dicabut. "Kami harus tegas, agar permasalahan ini tidak terjadi lagi," katanya. (ratih)
read more “GURU HONORER”

Selasa, 29 Juni 2010

Silabus dan RPP Sekolah Dasar

Buat rekan-rekan guru Sekolah Dasar di Sumut Silahkan download gratis Silabus dan RPP dibawah ini yang dikutip dari berbagai sumber. Untuk mempermudah saya susun berdasarkan mata pelajaran.
Selamat mendownload !

Tematik Sekolah Dasar
- Kelas Satu
- Kelas Dua
- Kelas Tiga

Siabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

- Kelas Satu
- Kelas Dua
- Kelas Tiga
- Kelas Empat
- Kelas Lima
- Kelas Enam

RPP Bahasa Indonesia
- Kelas Empat
- Kelas Lima
- Kelas Enam

Silabus PKn
- Kelas Satu
- Kelas Dua
- Kelas Tiga
- Kelas Empat
- Kelas Lima
- Kelas Enam

RPP PKn
- Kelas Empat
- Kelas Lima
- Kelas Enam

Silabus IPA
- Kelas Satu
- Kelas Dua
- Kelas Tiga
- Kelas Empat
- Kelas Lima
- Kelas Enam

RPP IPA
- Kelas Empat
- Kelas Lima
- Kelas Enam

RPP IPS
- Kelas Satu, Dua, Tiga
- Kelas Empat
- Kelas Lima
- Kelas Enam

Silabus dan RPP Matematika
- Kelas Satu
- Kelas Dua
- Kelas Tiga
- Kelas Empat
- Kelas Lima
- Kelas Enam

Semoga bermanfaat
read more “Silabus dan RPP Sekolah Dasar”

Minggu, 30 Mei 2010

PELANTIKAN PENGURUS GP-TENDIK

PELANTIKAN PENGURUS GP-TENDIK
GABUNGAN PENDIDIK DAN TENAGA PENDIDIK INDONESIA) BATUBARA
Periode 2010-2015

Bertempat di Gedung MPH Tanjung Gading Batubara telah dilaksanakan acara Pelantikan Pengurus GP Tendik Indonesia Kabupaten Batubara dan sekaligus acara Seminar Pendidikan yang berlangsung sukses, Sabtu (15/5).

Seminar bertemakan “Profesionalisme Guru: Antara Harapan dan Kenyataan” (Upaya Strategis Pembangunan Pendidikan Kabupaten Batubara) ditandai penyerahan pataka oleh Ketua GP-Tendik Sumut Drs FJ Pinem MSc kepada Ketua GP-Tendik Batubara Junaidi Arsyad MA dan penyerahan cendera mata antara GP-Tendik Batubara dengan PT Inalum Otorita Asahan itu dihadiri mewakili Bupati Batubara, Kadisdik Batubara Drs HTM Safii MPd, Sekretaris GP-Tendik Sumut Abdul Latif Ibrahim SPd, Wasek Drs Zulfitsam Nasution serta Pembicara Prof Dr Ibnu Hajar MSc MPd (Unimed), Ketua DPRD Batubara Selamat Arifin SE, Dr H Abdul Hadi LC MA (Dosen UISU-UMSU).

Ketua GP-Tendik Sumut Drs FJ Pinem MSc mengatakan, guru tergolong profesional adalah
Guru yang memiliki Kualifikasi akademik, Kompetensi, Sertifikat pendidik, Sehat jasmani & rohani, Kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Kompetensi Guru sebagai Agen Pembelajaran harus memiliki 4 kompetensi antara lain Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial serta Kompetensi Profesional.

Pihaknya juga berharap kiranya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batubara mencairkan hak para guru berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional (tufu), insentif guru dan lain sebagainya.

Menyinggung soal keberadaan Dirjen PMPTK (Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan) Depdiknas, GP-Tendik sendiri tidak mempermasalahkannya karena masalah guru akan ditangani dua direktorat jenderal setingkat eselon II yakni Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Pendidikan Luar Biasa (Dirjen Dikdas dan PLB) serta Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dirjen Dikmenti) Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas). Yang terpenting aspirasi guru negeri, guru swasta, dosen, pamong belajar, laboran termasuk pegawai negeri Dinas Pendidikan Kab/Kota maupun Provinsi tetap terakomodasi,” ujarnya menjelaskan.

Untuk menjadi anggota GP Tendik tidak dipungut iyuran, hanya saja setiap anggota harus mengeluarkan dana awal sebesar Rp. 50.000,00 untuk asuransi AJB Bumi Putera, dimana jika anggota ybs meninggal dunia akan mendapatkan asuransi Rp1,5 juta–Rp 5 juta per orang.

Adapun susunan Pengurus Gabungan Pendidik dan Tenaga Pendidik Indonesia (GP-Tendik) Kabupaten Batubara Periode 2010-2015 : Ketua Junaidi Arsyad MA, Sekretaris Mukhlis Ilmi SHI dan Bendahara Hasan Basri SPd. (zulnasty)
read more “PELANTIKAN PENGURUS GP-TENDIK”

Juklak Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) melakukan penandatanganan peraturan bersama tentang petunjuk pelaksanaan (juklak) jabatan fungsional guru dan angka kreditnya. Penandatanganan dilakukan pada tanggal 6 Mei 2010 oleh Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh bersama dengan Kepala BKN Edi Topo Ashari di Kemdiknas.



Peraturan bersama ini juga berisi juklak jabatan fungsional pengembang teknologi pembelajaran dan angka kreditnya, serta juklak jabatan fungsional pranata laboratorium pendidikan dan angka kreditnya.

Mendiknas menyampaikan, juklak ini terbitkan guna memberikan penghargaan terhadap prestasi yang diraih. Pengakuan itu, sangat penting karena ada orang yang prestasinya bagus, tetapi prestasi itu tidak diapresiasi. Prestasi tadi seakan-akan tidak bisa kita kenal karena rumusnya tidak ada. Karena tidak dikenal tidak bisa kita berikan apresiasi. Dengan diterbitkannya tiga juklak ini, setidaknya sudah bisa memberikan pengakuan terhadap prestasi. Selain itu, juklak ini terkait dengan promosi dan kenaikan pangkat.

Kepala BKN Edi Topo Ashari mengatakan, dengan ditetapkannya tiga peraturan bersama ini, diharapkan agar pejabat yang berkepentingan dapat melaksanakan peraturan bersama ini dengan baik dan tertib. Terutama dalam pengembangan pembinaan karir pejabat fungsional. Lebih khusus lagi yang berkaitan dengan prosedur penilaian dan penetapan angka kredit pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan jabatan atau pangkat perpindahan dalam dan dari jabatan, serta pembebasan sementara dan pemberhentian dalam dan dari jabatan.

Dengan upaya ini diharapkan dapat dihasilkan pejabat fungsional yang profesional dan mandiri, serta mempunyai uraian tugas yang jelas penilaian, kinerja terukur, serta jalur karir jabatan dan pangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemdiknas Baedhowi menyampaikan, peraturan bersama ini merupakan juklak dari Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tentan Jabatan Fungsional Guru dan angka kreditnya.

Baedhowi menyebutkan, ada tiga hal terkait kenaikan pangkat. Pertama adalah program induksi bagi guru untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Baedhowi mengatakan, selama satu tahun pertama, guru menjalani masa percobaan. Penilaian dilakukan oleh kepala sekolah, guru-guru, dan pengawas. Kalau dinyatakan baik baru bisa mengikuti prajabatan untuk diangkat menjadi PNS.

Guru yang akan naik pangkat, juga diwajibkan untuk menulis karya tulis ilmiah. Sebelumnya, penulisan karya ilmiah untuk naik dari golongan IVA ke IVB, namun sekarang dimulai dari golongan IIIB untuk naik pangkat ke golongan IIIC diwajib menulis karya ilmiah.

Pada masa pangkat tertentu guru harus mengikuti program pelatihan atau continous professional development (CPD) dan peningkatan kompetensi. Waktunya selama 180 jam dalam waktu empat tahun. Pelatihan meliputi pelatihan secara reguler, seminar, atau kegiatan-kegiatan untuk peningkatan mutu. Ini merupakan perubahannya untuk menjadikan guru konsisten dan professional.
Sumber : Kemendiknas

Lihat juga Permen PAN dan REFORMASI BIROKRASI disini )
Lampiran 1 Permen PAN dan REFORMASI BIROKRASI ( disini )
Lampiran 2, 3, DAN 4 Permen PAN dan REFORMASI BIROKRASI ( disini )
Lampiran 5 Permen PAN dan REFORMASI BIROKRASI ( disini )
read more “Juklak Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya”

Jumat, 26 Februari 2010

PROGRAM PRIORITAS

GABUNGAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN INDONESIA
(GP. TENDIK INDONESIA) PROPINSI SUMATERA UTARA
MASA BAKTI ; 2010 – 2015

Ketua : Drs. F.J. Pinem, MSc
Sekretaris : Abd. Latif Ibrahim, S.Pd
Bendahara : Hj. Rebecca Girsang



I. KONSOLIDASI ORGANISASI :
1. Membentuk Kepengurusan GP. Tendik Indonesia Kabupaten/Kota ( Maret 2010 )
2. Membentuk Kepengurusan Cabang GP.Tendik Indonesia Kecamatan ( April s/d Juni 2010 )
3. Kartu Anggota


- Tidak ada iuran Anggota
- Kartu Anggota dikeluarkan oleh Pengurus Propinsi
- Kartu Anggota dipadukan dengan Asuransi Jiwa Bumi Putera 1912
- Setiap Anggota yang meninggal menerima Uang Duka minimal Rp. 1.500.000,- dan diurus oleh Pengurus Cabang
- Setiap Anggota yang meninggal diberikan tanda kehormatan satu buah Pataka GP.Tendik Indonesia dan dibuat sebagai penutup peti jenazah
4. Kantor /Sekretariat
Pengurus Propinsi, Kabupaten/Kota dan Cabang wajib memiliki kantor Sekretariat

II. MENINGKATKAN PROFESIONALISME PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN :
1. Melaksanakan DIKLAT
2. Mengadakan Workshop
3. Mengadakan Loka Karya
4. Mengadakan Seminar
5. Magang di Sekolah Unggul baik di dalam maupun di luar negeri
6. Mengupayakan para Pendidik dan Tenaga Kependidikan menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

III. MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN :
1. Pendanaan melalui APBN, APBD Propinsi/Kabupaten/Kota
2. Insentif Guru Negeri dan Swasta
3. Memperjuangkan Pengangkatan Guru Swasta di Sekolah umum dan Guru kontrak di Kementerian Agama menjadi PNS
4. Memperjuangkan penghasilan Guru Swasta dari pihak Yayasan
5. Membantu urusan kenaikan pangkat Pendidik dan Tenaga Kependidikan
6. Membantu hak-hak Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang masih belum terealisasi

IV. PERLINDUNGAN HUKUM :
1. Memberikan penyuluhan tentang Hak dan Kewajiban Pendidik dan Tenaga Kependidikan sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang ada, terutama tentang Peraturan Pemerintah, tentang PNS, UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, UU nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta PP dan KEPMEN yang terkait dengan Pendidikan.
2. Memberikan bantuan Hukum bagi Pendidik dan tenaga Kependidikan yang tersangkut dengan masalah hukum.


MOTTO : "MELESTARIKAN PENDIDIKAN YANG REFORMIS "

Catatan :
Untuk menjadi Anggota GP.Tendik Indonesia dapat menghubungi Pengurus Kabupaten/ Kota setempat atau langsung ke Gedung Guru Sumatera Utara : Jl. Gatot Subroto No. 177
Telp/Fax. (061) 4516286, Email : gptendiksumut@yahoo.com

read more “PROGRAM PRIORITAS”